Rabu, 25 Desember 2013

HADITS TENTANG KEWAJIBAN ZAKAT LENGKAP



حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحِيمِ حَدَّثَنَا عَفَّانُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدِ بْنِ حَيَّانَ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ أَعْرَابِيًّا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ دُلَّنِي عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلْتُهُ دَخَلْتُ الْجَنَّةَ قَالَ تَعْبُدُ اللَّهَ لَا تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ الْمَكْتُوبَةَ وَتُؤَدِّي الزَّكَاةَ الْمَفْرُوضَةَ وَتَصُومُ رَمَضَانَ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا أَزِيدُ عَلَى هَذَا فَلَمَّا وَلَّى قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَلْيَنْظُرْ إِلَى هَذَا حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ عَنْ يَحْيَى عَنْ أَبِي حَيَّانَ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو زُرْعَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَذَا.

Telah menceritakan kepada saya Muhammad bin 'Abdur Rahim telah menceritakan kepada kami 'Affan bin Muslim telah menceritakan kepada kami Wuhaib dari Yahya bin Sa'id bin Hayyan dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu; Ada seorang Arab Badui menemui Nabi Shallallahu'alaihiwasallam lalu berkata,: "Tunjukkan kepadaku suatu amal yang bila aku kerjakan akan memasukkan aku kedalam surga". Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Kamu menyembah Allah dengan tidak menyekutukanNya dengan suatu apapun, kamu mendirikan shalat yang diwajibkan, kamu tunaikan zakat yang wajib, kamu mengerjakan shaum (puasa) bulan Ramadhan. Kemudian orang Badui itu berkata,: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, aku tidak akan menambah dari perintah-perintah ini". Ketika hendak pergi, Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Siapa yang berkeinginan melihat laki-laki penghuni surga maka hendaklah dia melihat orang ini". Telah menceritakan kepada kami Musaddad dari Yahya dari Abu Hayyan berkata, telah mengabarkan kepada saya Abu Zur'ah dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam sepeti hadits ini. (HR. Bukhori: 1310).

SABABUL WURUD:

Abu Zur’ah berkata: “ada seorang arab badui dari penduduk najd dengan rambutnya tidak teratur dan kusut, hal ini mengisyaratkan bahwa ia berasal dari daerah yang jauh menemui rosulullah lalu ia bertanya: tunjukkan sesuatu amalan yang bila aku kerjakan akan memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkan aku dari neraka. Lalu rosululloh Shallallahu'alaihiwasallam bersabda kamu: menyembah allah dan tidak menyekutukannya dengan suatu apapun. Kamu mendirikan sholat……………. dan seterusnya bunyi hadits ini. Kemudian orang itu pergi dan berkata: demi allah, tidak akan kami tambahi dan kurangkan apa yang anda sebutkan itu. Maka rasulullah SAW bersabda: dia pasti beruntung jika ia menepati janjinya, dan barangsiapa yang berkeinginan melihat laki-laki penghuni surga, maka hendaklah kalian melihat orang itu.



RIWAYAT SANAD:


A.    Abu Hurairah

Abu Hurairah r.a. memeluk Islam pada tahun 7 Hijrah ketika Rasulullah S.A.W. Abu Hurairah r.a. pernah tersilap menimbang makanan yang lezat sehinggakan dia dikenakan hukuman dipukul oleh Rasulullah S.A.W. Bagaimanapun Abu Hurairah r.a. gembira "Kerana Nabi menjanjikan akan memberi syafaat kepada orang yang pernah merasa disakitinya secara sengaja atau tidak," katanya. Tetapi hal itu tidak mengurangi kualitasnya sebagai periwayat hadits karena apa yang dilakukan itu semata-mata untuk mendapatkan perhatian dari rasulullah. Bukan karena nafsunya untuk tujuan duniawi. Gelaran Abu Hurairah r.a. adalah kerana kegemarannya bermain dengan anak kucing. Diceritakan pada suatu masa ketika Abu Hurairah r.a. bertemu Rasullullah S.A.W. dia ditanyai apa yang ada dalam lengan bajunya. Apabila dia menunjukkan anak kuching yang ada dalam lengan bajunya lantas dia digelar Abu Hurairah r.a. oleh Rasullullah S.A.W. Semenjak itu dia lebih suka dikenali dengan gelaran Abu Hurairah r.a.

Abu Hurairah r.a. adalah sahabat yang sangat dekat dengan Nabi S.A.W. Ia dikenal sebagai salah seorang ahli shuffah, yaitu orang-orang miskin atau sedang menuntut ilmu dan tinggal di halaman masjid, dan Beliau begitu dekat dengan Nabi S.A.W. Abu Hurairah r.a. berjaya meriwayatkan banyak hadis disebabkan beliau sentiasa berdamping dengan Rasulullah selama 3 tahun. Pada mulanya Abu Hurairah r.a. mempunyai ingatan yang lemah lalu beliau mengadu kepada Rasulullah. Rasulullah lalu mendoakan agar Abu Hurairah r.a. diberkati dengan daya ingatan yang kuat lalu semenjak hari itu Abu Hurairah dikurniakan dengan daya ingatan yang kuat yang membolehkan beliau meriwayatkan jumlah hadis terbanyak di kalangan para sahabat.

Sejak menikah, Abu Hurairah r.a. membagi malamnya kepada tiga bagian: untuk membaca Al-Quran, untuk tidur dan keluarga, dan untuk mengulang-ulang hadis. Oleh karena itu, kemampuan dan keistiqomahan beliau dalam menjaga ingatannya tentang hadits tidak diragukan lagi. Dia dan keluarganya tetap hidup sederhana walaupun setelah menjadi orang berada. Abu Hurairah r.a. suka bersedekah, menjamu tamu, bahkan memberi sedekah rumahnya di Madinah untuk pembantu-pembantunya.

Terdapat pula golongan yang mempertikaikan tentang kesahihan hadis-hadis yang di sampaikan oleh Abu Hurairah r.a. seperti dari golongan orientalis barat, Ignaz Goldizihar yang telah membuat kritikan terhadap hadis dan para perawinya termasuk Abu Hurairah. Tuduhan beliau telah mempengaruhi beberapa penulis Islam seperti Ahmad Amin dan Mahmud Abu Rayyuh untuk mengkritik kedudukan Abu Hurairah sebagai perawi hadis. Tuduhan-tuduhan ini telah disanggah oleh Mustafa al Sibai dalam al Sunnah wa Makanatuha halaman 273-283. Selain daripada golongan ini terdapat juga kritikan kuat daripada golongan Syiah. Ini mungkin disebabkan Abu Hurairah r.a. merupakan penyokong Ustman ibn Affan r.a. dan juga pernah menjadi pegawai dinasti Umayah. Penolakannya menyandang jawatan gubernur ketika ditawarkan oleh Ali r.a. dan ketiadaan hadis yang berisi pujian atau pengistimewaan kepada Ali dan keluarganya mungkin merupakan sebab-sebab lain Abu Hurairah dikritik oleh kaum Syiah.


KUALITAS HADITS

Hadits ini termasuk kedalam hadits shohih baik dalam sisi sanad maupun matannya. Dikarenakan hadits ini lengkap sanadnya disetiap thobaqot tanpa adanya kecacatan. Hadits ini juga shohih sanadnya dikarenakan banyaknya hadits ini beredar dikalangan masyarakat dengan berbagai versi namun intinya tetap sama, maka hadits ini tergolong hadits mutawatir maknawi.

KANDUNGAN HUKUM
          
  Hadits ini mengandung hukum bahwa menunaikan zakat hukumnya wajib. Beberapa perintah yang di sabdakan rasulullah seperti hadits diatas termasuk rukun islam yaitu shalat, zakat, dan puasa dan hal itu hokumya wajib menurut ketentuan masing-masing. Alasan lain mengapa hadits ini dikategorikan wajib karena didalam hadits tersebut disebutkan bahwa terdapat kata ”وَتُؤَدِّي الزَّكَاةَ الْمَفْرُوضَةَyang artinya: “dan tunaikan zakat yang wajib”.